Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sulawesi Barat (Perkim Prov. Sulbar) kembali melakukan koordinasi terkait kelanjutan relokasi korban bencana gempa bumi di dusun Aholeang Desa Mekatta Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene pada senin 19 Februari 2024 yang lalu.
Ditemui di ruang kerjanya setelah apel pagi senin 26 Februari 2024 Kepala Bidang Perumahan (Kabid Perumahan) Asrul membenarkan hal tersebut dan telah melaporkan hasilnya ke Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman H. Syahruddin, dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa dirinya dan tim sudah berkoordinasi ke Pemerintah Kabupaten Majene melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan Kab. Majene) terkait kelanjutan relokasi korban bencana gempa bumi dusun Aholeang Desa Mekatta Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene.
“kami sudah melakukan koordinasi ke Perkimtan Kab. Majene dan bertemu lagsung dengan Kadis Perkimtan Ibu Rima untuk memperoleh informasi progres relokasi korban bencana gempa bumi dusun Aholeang Desa Mekatta Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene” kata Asrul.
Sebelumnya bahwa Dusun Aholeang adalah salah satu dusun yang masyaraktnya juga terdampak bencana Gempa Bumi yang terjadi pada tahun 2021 silam, sebanyak 75 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal akibat gunjangan gempa 6,2 Magnitudo.
Bantuan untuk merelokasi masyarakat Aholeang sudah disalurkan melalui dana corporate social responsibility (CSR) Bank Sulselbar namun hanya mampu menyelesaikan 25 rumah dikarenakan anggaran sangat terbatas.
Hal tersebutlah sehingga Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sulawesi Barat H. Syaharuddin memerintahkan Kabid Perumahan dan tim untuk berkoordinasi dan melakukan identifikasi ke Dusun Aholeang Kecamatan Malunda Kabupaten Majene.
Berdasarkan hasil koordinasi ke Dinas Perkimtan Kabupaten Majene Asrul menyampaikan bahwa di Pemkab Majene telah membebaskan seluruh bidang tanah tempat merelokasi korban bencana gempa Aholeang namun menurut Kadis perkimtan Kab. Mejene Rima anggaran untuk melanjutkan pembangunan rumah lagi sudah tidak memiliki anggaran lagi.
“sisa lahan tempat merelokasi korban bencana Dusun Aholeang sudah dibebaskan namun anggaran untuk melanjutkan pembangunan rumah pemkab Majene sangat terbatas, jadi kami hanya menyarakan untuk menyurat bermohon bantuan ke Kementerian yang membidangi perumahan, dan Perkim Prov. Sulbar untuk anggaran tahun 2024 ini hanya bisa melakukan perencanaan penyediaan Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSU)” kata Asrul menjelaskan.
Lanjut Kabid Perumahan menyampaikan bahwa setelah melakukan koordinasi ke Perkimtan Kab. Majene, dirinya dan tim berkesempatan melakukan identifikasi ke tempat relokasi korban bencana dusun aholeang dan bertemu langsung dengan kepala dusun dan warga masyarakat, menurut mereka ada beberapa Sarana Prasarana dan Utilitas Umum yang saat ini mereka sangat butuhkan.
“setelah kami mengidentifikasi ternyata warga yang ada disana itu sangat membutuhkan sumur bor dan jalan beton dikeranakan mereka masih kekurangan air untuk kebutuhan sehari – hari dan akses jalan yang mereka gunakan masih menggunakan jalan tanah, semoga anggaran di triwulan II tahun ini kami dapat segera melaksankan perencanaan fasilitas tersebut” tutup Asrul.